Motor Miring 3 Roda Yamaha Dijual Berapa Ya?

Yamaha mulai mengimpor motor miring 3 roda, Yamaha Tricity dari Thailand sebanyak 30 unit. Kira-kira berapa harganya di Indonesia?

Motor Miring 3 Roda Yamaha Dijual Berapa Ya?

Yamaha Jepang dalam siaran pers yang diterima detikOto, 24 November 2016, menyebutkan akan mulai menjual motor di Jepang pada 20 Januari 2017.

Seperti halnya Indonesia, Jepang juga akan mengimpor Tricity dari Thailand. Kebetulan motor memang diproduksi di pabrik yang sama yakni pabrik milik Thai Yamaha Motor Co.

Di Jepang harganya mencapai Rp 55 juta, harga itu sudah termasuk pajak dan lain-lain. Lantas berapa harga motor di Indonesia?

Asisten GM Marketing PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Mohammad Masykur sebelumnya sudah memberikan kisaran harganya.

“Perkiraan harganya Rp 60-70 jutaan. Karena ini global model yang diproduksi di Thailand, jadi kami mengimpor dari Thailand. Target pertama sebanyak 30 unit,” kata Masykur.

Situs pajak kendaraan bermotor DKI Jakarta rupanya sudah mencantumkan harga Tricity, kemungkinan besar motor ini dijual Rp 36 juta. Itu pastinya harga off the road. Jadi harganya pasti akan jadi membengkak lagi, apakah sama dengan Jepang? Berapa kira-kira menurut Otolovers?

Tricity sudah diperlihatkan Yamaha di pameran Indonesia Motorcycle Show awal bulan ini. Motor memiliki teknologi Leaning Multi-Wheel (LMW) dengan roda depan kembar, yanng mampu mengurangi beban ban depan saat dipacu di atas jalanan, yang biasanya dialami oleh motor konvensional.

Tricity pertama kali dirilis pada tahun 2014 bermesin 125 cc. Dua tahun setelah itu lahir Tricity 155 yang memiliki Hi-Performance dengan teknologi Blue Core dan Variable Valve Actuaction (VVA). Blue Core membuat performa Tricity menjadi Efisien – Handal – Bertenaga. Makin disempurnakan VVA yang menjaga tenaga dan torsi maksimum di setiap putaran sehingga menghasilkan akselerasi yang sangat baik.

Motor menggunakan lampu LED, LCD speedometer + MID & Eco Indicator, dilengkapi dengan bagasi besar, parking brake (pengunci rem, dan charger socket untuk mengisi baterai gadget pengendaranya.

Model ini dilengkapi dengan ban belakang berukuran lebar 130/70-13M/C (63P), desain rangka baru yang lebih rigid dan kuat, suspensi depan dual twin tube (redaman lebih lembut dan empuk), posisi berkendara nyaman dengan ruang kaki dan dimensi jok luas. Dilengkapi sistem pengereman ABS dengan fungsi UBS (Unified Brake System) membuat pengendara merasa lebih aman.

Tricity 155 tersedia dalam tiga warna pilihan yaitu Cyber Blue, Oxford Grey, dan Milky White. Pemesan Tricity 155 akan mendapatkan unit pada Desember nanti.

Mercy Siap Luncurkan E-Class Buatan Lokal Tahun Depan

Pada pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016 kemarin, Mercedes-Benz Indonesia meluncurkan All New E-Class yang merupakan pusat merek Mercedes-Benz. Di tahun depan nanti rencananya Mercy bakal meluncurkan E-Class yang dirakit secara lokal.

Mercy Siap Luncurkan E-Class Buatan Lokal Tahun Depan

“Di awal 2017 kami akan mulai dengan salah satu model terpenting kami yaitu E-Class terbaru yang sukses peluncurannya di GIIAS 2016. Hampir seluruh stok yang kami impor secara utuh terbeli sehingga kini hanya tinggal beberapa unit yang tersedia di diler. Kami akan luncurkan E-Class versi lokal yang akan tersedia mulai kuartal kedua 2017. Ini gambaran untuk 2017,” kata President and CEO of Mercedes-Benz Distribution Indonesia, Roelof Lamberts, di Mercedes-Benz Star Expo, Ciputra Artpreneur, Jakarta.

E-Class diklaim sebagai sedan paling pintar karena fitur-fitur yang ada di dalamnya. Sedan mewah tersebut dibanderol mulai Rp 1,2 Miliar hingga Rp 1,37 Miliar dengan status off-the-road.

Tak hanya itu, tampaknya Mercy juga akan membawa model lain yang masih dirahasiakan.

“Sisanya, kami akan lihat kesempatan-kesempatan yang kami punya untuk bawa model spesial yang akan kami tampilkan di event dan publik, tapi belum bisa memberi tahu jenis apa itu saat ini,” kata Roelof. (dry/rgr)

Datsun Risers Expedition 2 di Malang Rampung

Ajang Datsun Risers Expedition 2 membuktikan ketangguhan Datsun sekaligus mengeksplor kota Malang dan Batu, melihat potensi pariwisata, mengenal budaya, kearifan lokal, serta menikmati keindahan alam. Ajang ini akhirnya dituntaskan para peserta Datsun Risers Expedition.

Datsun Risers Expedition 2 di Malang Rampung

“Saya mewakili Datsun mengucapkan terima kasih telah mengikuti Datsu Risers Expedition 2 etape ketiga, setelah Aceh dan Lampung. Saya harapkan tujuan kita dalam rangkaian ini, memberikan inspirasi para risers dan bisa mengetahui tempat-tempat pariwisata yang belum diketahui. Selain itu Risers juga bisa merasakan ketangguhan Datsun selama 3 hari terakhir,” kata Head of Marketing Datsun Indonesia, Christian Gandawinata, di Malang, Rabu (23/11/2016) malam.

“Malam ini kami resmi menutup etape ketiga dari Datsun Risers Expedition. Tentu saya sangat senang bisa mengeksplor budaya, mengenal local hero, melihat pemandangan alam. Saya harapkan kita bisa berjumpa lagi di Datsun Risers Etape 2 berikutnya,” tambah Cristian.

Rasa terima kasih juga ditunjukkan oleh para risers saat mengikuti ajang Datsun Risers Expedition 2 etape ketiga di Malang Jawa Timur.

“Saya ucapkan terima kasih, ini sangat keren. Kalau selama ini saya liburan tidak ke seni budaya dan agama, Datsun Risers Expedition memberikan hal itu. Ini sesuatu yang baru untuk saya,” ujar Bimo risers asal Jakarta.

Dirinya pun menilai Datsun Risers Expedition memiliki konsep yang tepat untuk lebih mengenal budaya Indonesia dan keindahan alam Indonesia.

“Ini dikemas dengan baik, baik dari sisi agamanya, ada sisi budayanya dan sisi alamnya juga ada. Jadi kalau ada teman-teman yang belum mengikutinya harus mengikuti Datsun Risers Expedition berikutnya,” tambah Bimo.

Rasa bangga juga dirasakan Gito risers asal Jakarta yang juga berprofesi sebagai dokter.

“Terima kasih pada pihak Datsun memberikan kesempatan kepada saya. Terima kasih telah memberikan pengalaman yang berharga ini,” ujar Gito dengan haru hingga meneteskan air mata.

Datsun Risers Expedition 2 digelar bertujuan untuk membuktikan ketangguhan Datsun GO dan GO+ Panca, sebagai mobil LCGC pertama yang melakukan rangkaian ekspedisi keliling nusantara sejauh lebih dari 15.000 kilometer.

Perjalanan Datsun Risers Expedition ketiga di Malang kali ini, diawali pada hari Senin (20/11/2016) dan berakhir pada Rabu (23/11/2016). Mulai dari diler Datsun S. Parman Malang, para Risers menjelajahi berbagai wilayah menarik dan menginspirasi, sekaligus bisa mengenal ‘Local Hero’ yang berjuang agar Indonesia bisa lebih baik, sekaligus bisa mengenal sejarah Indonesia di kota Malang dan Batu.

Pada hari pertama para Risers menjelajahi sekaligus mengenal tempat menarik, seperti mengenal sistem klinik Bank Sampah, Museum Brawijaya, mengenal kota Batu, melintasi pegunungan menuju Gunung Banyak dan menuju Umah Kayu melihat keindahan kota Batu. Selain itu para risers juga melihat langsung Sekolah Selamat Pagi Indonesia untuk masyarakat yang kurang mampu dari seluruh Indonesia.

Pada hari kedua Datsun Risers Expedition melihat Padepokan Asmoro Bangun, menuju Gunung Kawi melihat sejarah asli Gunung Kawi. Perjalanan pun dilanjutkan dengan menuju Desa Ngadas, sekaligus mengenal budaya Desa Ngadas.

Pada hari ketiga, para Datsun Risers Expedition melihat indahnya matahari terbit dari Puncak Bromo. Dilanjutkan dengan melakukan CSR ke SDN Ngadas dengan memberikan bantuan yang dibutuhkan sekolah tersebut. Namun sayang para risers gagal melihat keindahan Pantai Tiga Warna, di Kecamatan Sumber Manjing Wetan, Kabupaten Malang Selatan karena cuaca hujan lebat, sehingga mengurungkan niat para risers melihat keindahan Pantai Tiga Warna.

Peran Penting Industri Otomotif

Industri alat transportasi memang mempunyai peran yang cukup penting pada perkembangan perekonomian di Indonesia, terutama alat transportasi darat, atau indsutri otomotif.

Peran Penting Industri Otomotif

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementrian Perindustrian, I Gusti Putu Suryawirawan, dalam hal ini mengatakan industri otomotif berperan penting untuk Indonesia.

“Saat ini kontribusi industri pada PDB (Produk Domestik Bruto) kita (di Indonesia), itu 18 persenan. Dari 18 persenan itu, 5 persennya berada di lingkup Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika, tapi jangan salah alat transportasi ini ada darat, laut dan udara. Nah dari alat transportasi yang banyak itu, boleh dikatakan hampir separuhnya itu dari industri otomotif jadi kita bisa bayangkan betapa pentingnya industri alat transportasi darat ini atau otomotif pada perekonomian nasional kita,” ujarnya.

Lanjut Putu mengatakan, peran penting yang dipegang oleh indsutri otomotif juga tidak lepas dari para produsen kendaraan dan juga industri penunjangnya.

“Di samping industrinya sudah cukup mapan, dengan industri komponennya juga cukup banyak, juga industri-industri jasa penunjangnya, yaitu perbengkelannya,” ucapnya.

Selain itu Putu juga mengatakan sebelum adanya krisis, peran industri pada PDB di Indonesia hampir mencapai 30 persen, dan saat itu Indonesia tinggal selangkah lagi menjadi negara industri.

“PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) mengatakan suatu negara yang kontribusi industrinya sudah di atas 30 persen sudah dapat dikatakan sebagai negara industri. Pada waktu itu kita mau lepas landas, ternyata yang terjadi sekarang mengecil. Sekarang kontribusi industri pada PDB kita di bawah 20 persen, tinggal 18 persenan,” tambah Putu. (rgr/ddn)

Toyota Segarkan Tampilan Corolla Altis

Toyota Motor Thailand memperkenalkan Corolla Altis facelift. Sedan ini mendapatkan beberapa pembaruan baik dari sisi eksterior maupun interior.

Toyota Segarkan Tampilan Corolla Altis

Seperti dilansir Indianautosblog, Kamis (24/11/2016), Corolla Altis facelift memiliki eksterior yang lebih ramping. Di bagian depan terdapat grille baru dengan hiasan krom, lampu depan dengan Bi-Beam LED proyektor dan LED DRL, desain bumper dengan kontur berotot serta lampu kabut bulat.

Bagian samping, Toyota melengkapi Corolla Altis terbaru dengan pelek alloy baru. Di bagian belakang juga terdapat lampu belakang LED.

Sementara pada interiornya, upgrade visual ada pada desain kontrol AC single-zone baru, ventilasi AC baru untuk pengemudi dan penumpang depan, instrument cluster Optitron baru serta sistem hiburan layar sentuh T-Connect 7 inci dengan navigasi.

Toyota menyebut, kabin Corolla Altis lebih mewah dengan bahan-bahan soft-touch dan jahitan yang kontras. Di Thailand, Corolla Altis ini juga memiliki 7 SRS airbag sebagai fitur standar. Untuk kenyamanannya, bantingan suspensi telah diatur menjadi lebih lembut.

Toyota Corolla Altis hadir dengan pilihan mesin bensin 1ZR-FBE 1.6L empat silinder dengan transmisi manual 6 percepatan atau CVT. Corolla Altis tipe tertinggi yaitu ESport Edition dibekali mesin bensin 2ZR-FBE 1.8L dengan transmisi CVT 7-step. Toyota mengklaim, mode Sport Drive pada Corolla Altis ini mampu meningkatkan akselerasi.

Corolla Altis terbaru di Thailand ditawarkan dengan 7 varian. Sedan ini dijual mulai 799.000 baht (Rp 303 jutaan) hingga 1.079.000 baht (Rp 409 jutaan). Toyota menyediakan enam pilihan warna pada Corolla Altis yaitu Phantom Brown (warna baru), Gray Metallic, Super white (untuk varian 1.6L), White Pearl Crystal (untuk varian 1.8L), Silver Metallic dan Attitude Black Mica.

Mercy Tak Gentar dengan Kebijakan Donald Trump

Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump sempat membuat khawatir para produsen mobil karena pernyataannya saat kampanye untuk mempertimbangkan kembali kebijakan perdagangan terbuka dengan Meksiko.

Mercy Tak Gentar dengan Kebijakan Donald Trump

Namun Mercedes-Benz melihat tak ada dampak signifikan terhadap bisnisnya saat Trump terpilih sebagai presiden AS.

“Ada banyak faktor global yang pengaruhi stabilisasi tapi kami tak lihat efek yang sangat pengaruhi. Iya, hasil pemilu mengejutkan semua orang tapi Amerika ekonomi kuat dan akan tetap kuat, tidak ada efek,” jelas kata Presiden dan CEO Mercedes-Benz Indonesia, Roelof Lamberts, di Jakarta.

Bisnis Mercy di Indonesia pun tak terpengaruh katanya. Ia lebih melihat aksi pemerintah yang dapat membantu menstabilkan kondisi politik, hukum, dan ekonominya.

“Di Indonesia lebih karena faktor lain saya pikir penting jika pemerintah berusaha buat kebijakan-kebijakan untuk stabilkan kondisi politik dan hukum dan saya yakin pemerintah akan melakukan itu walaupun melihat kondisi sosial politik yang ada saat ini. Saya juga yakin mereka tetap investasi ke bisnis karena di sini banyak kelas menengah yang bergantung dengan itu,” jelas Roelof.

Di Amerika sana, produsen mobil tengah deg-degan dengan kebijakan apa yang akan diambil Trump. Selama kampanye Trump terkesan akan memproteksi produk-produk Amerika. Kalau jadi diterapkan, mobil-mobil yang diimpor ke Amerika akan menjadi lebih mahal.

Selain itu para produsen otomotif AS berharap Donald Trump bisa mengkaji ulang aturan emisi gas buang yang diterapkan Barack Obama. langkah ini langsung diambil the Alliance of Automobile Manufacturers di Amerika Serikat, dengan mengirimkan surat kepada team transisi Trump White House untuk mengkaji ulang aturan Obama soal emisi gas buang dan konsumsi bahan bakar pada 2025.

Karena menurut aliansi ini, aturan tersebut dirasa berat. Setiap pabrikan harus bisa memperkenalkan produk sesuai dengan aturan tersebut per 2017 agar pada 2025 semua aturan tersebut sudah terealisasi.

Aliansi berpendapat bahwa aturan emisi ini akan membutuhkan miliaran dolar untuk berinvestasi. Selain itu mobil ini juga membutuhkan fitur keselamatan terbaik dan itu tidaklah murah.

Risers Terkejut dengan Performa Datsun

Di setiap perjalanannya, peserta Datsun Risers Expedition atau yang akrab disebut risers selalu berganti-ganti. Risers yang mengikuti petualangan di Malang mengaku terkejut dengan performa mobil Datsun.

Risers Terkejut dengan Performa Datsun

Mereka tidak menyangka, mobil LCGC seperti Datsun ternyata cukup tangguh di jalanan.

“3 Hari ini jalan-jalan sama mobil Datsun, sumpah keren banget mulai dari mesinnya, dari daya tahannya. Jalanan tidak selalu mulus dan mendaki, semua medan bisa dilalui. Keren banget, dan ini kita alami sendiri, mau berlubang, tikungan tajam tidak goyang,” kata seorang risers, Sandra.

Soal Pajak Emisi, Ini Kata Menhub

Kementerian Perindustrian mewacanakan mengubah struktur pajak kendaraan bermotor menggunakan emisi gas dari sebelumnya kapasitas mesin. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi punya pendapat soal ini.

Soal Pajak Emisi, Ini Kata Menhub

Menurut dia, perubahan struktur pajak dari kapasitas mesin menjadi emisi karbon dioksida, bisa dikaitkan juga dengan rencana uji kelaikan kendaraan (kir) oleh pihak di luar pemerintah.

“Emisi ini bisa kita manage dari sini (rencana kir oleh pihak swasta). Jga gitu nanti, pajaknya kita pikirin nanti gimana,” ujarnya.

Namun untuk kelanjutan proses perubahan struktur kebijakan pajak tersebut, Budi belum dapat memastikannya. “Pajak emisi tadi saya lagi mau bicara sama Dirjen Perindustrian, gitu,” ucapnya

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, jawaban senada juga dikatakan oleh Dirjen Perhubungan darat, Kementerian Perindustrian, Pudji Hartanto.

“Oh itu sedang dalam dibahas, sedang dibahas,” ucapnya kepada detikOto.

Resmi Berbaju Proton, Ertiga di Malaysia Dibanderol Mulai Rp 180 Jutaan

Merek mobil nasional Malaysia, Proton hari ini meluncurkan MPV terbaru untuk negeri itu yakni Proton Ertiga. MPV ini adalah versi rebadge dari Suzuki Ertiga untuk Malaysia.

Resmi Berbaju Proton, Ertiga di Malaysia Dibanderol Mulai Rp 180 Jutaan

Proton menawarkan Ertiga dalam tiga pilihan. Adapun ketiga varian Proton Ertiga yaitu 1.4 L Executive transmisi manual, 1.4 L Executive transmisi otomatis dan 1.4 L Executive Plus transmisi otomatis.

“Proton Ertiga adalah mobil MPV compact perdana di Malaysia dengan status sebagai Energy Efficient Vehicle (EEV) dari Malaysia Automotive Institute,” ujar Chief Executive Officer Proton Dato’ Ahmad Fuaad Kenali dalam siaran pers, Kamis (24/11/2016).

Mobil ini di Negeri Jiran dijual dengan harga mulai 58.800 ringgit Malaysia (Rp 180 jutaan) untuk tipe 1.4 L Executive transmisi manual. Sementara tipe 1.4 L Executive transmisi otomatis dijual 61.800 ringgit Malaysia (Rp 190 juta) dan 1.4 L Executive Plus dibanderol 64.800 ringgit Malaysia (Rp 199,2 juta).

Proton Ertiga menggunakan mesin bensin K14B berkapasitas 1.4 liter DOHC, variable valve timing with metal timing chain. Mesin itu diklaim mampu menyemburkan tenaga hingga 92 PS pada 6.000 rpm dengan torsi 130 Nm pada 4.000 rpm.

Konsumsi bahan bakar Proton Ertiga transmisi manual diklaim mencapai 5,7 liter/100 km. Sementara versi transmisi otomatisnya mencapai 6,0 liter/100 km.

Proton Ertiga 1.4 L Executive Plus sebagai tipe tertinggi mendapatkan lis krom di rumah foglamp, spion samping yang bisa dilipat secara elektrik, lampu sein LED pada spion samping, under-bonnet insulation, kontrol audio pada setir, dua tweeter di dasbor dengan total enam speaker, pengatur ketinggian jok pengemudi, gagang pintu dalam krom serta kantung di belakang kursi depan.

Nasib Mobil Listrik Tak Jelas di Tangan Donald Trump

Di masa pemerintahan Barack Obama, mobil listrik mendapatkan cukup tempat. Pemerintah Amerika memberikan subsidi untuk mobil listrik agar harganya lebih terjangkau.

Nasib Mobil Listrik Tak Jelas di Tangan Donald Trump

Namun di tangan presiden terpilih Amerika, Donald Trump, nasib mobil listrik menjadi tidak jelas. “Jawaban yang pendeknya adalah kita tidak tahu apa yang akan terjadi dalam pemerintahan Trump dan mobil listrik. Mungkin kita butuh waktu untuk memahami prioritas kebijakan pemerintahan baru,” ujar insinyur senior untuk Union of Concerned Scientists Dave Reichmuth, seperti dikutip dari USA Today, Kamis (24/11/2016).

Reichmuth menekankan subsidi pajak kalau pun ingin dihapus oleh Trump, harus lewat persetujuan terlebih dulu dari Kongres AS. Jadi untuk mobil listrik tidak akan terlalu berubah.

Trump memang sampai saati ini belum memberikan ditel secara spesifik soal kebijakannya dalam industri mobil. Namun dua hari setelah pemilu, asiasiasi Alliance of Automobile Manufacturers, mendesak Trump untuk merevisi standar konsumsi BBM dan juga standar untuk kendaraan otonom. Pabrikan rupanya harus berinvestasi miliaran dolar untuk mengembangkan kendaraan seperti ini.